Ketika malam tiba dan kegelapan membentangkan pakaiannya diatas wajah bumi, aku meninggalkan tempat tidurku dan berjalan ke arah lautan dan berkata,"Lautan tak pernah tidur, dan di dalam keterjagaannya ada hiburan untuk jiwa-jiwa tak tidur."
ketika aku sampai di pantai, halimun gunung telah mencapai daerah itu laksana selubung yang menghiasi wajah perawan. Aku menatap gelora ombak dan mendengarkan puji-pujian pada Tuhan memanjatkan doa pada kekuasaan abadi yang bersembunyi bersama mereka - kekuasaan itu berlari bersama badai, muncul bersama gunung berapi dan tersenyum melalui bibir-bibir bunga mawar dan bernyanyi bersama sungai-sungai.
Pada saat itu pula Kesunyian bercampur dengan kepak sayap-sayap yang tak tampak dan getaran tubuh yang sangat halus. Aku menutup mataku dan mendengarkan gema dari pikiran yang baru saja kudengarkan,"...Keabadian tak menyimpan apa-apa keciali Cinta,Karena Cinta adalah Keabadian itu sendiri.".... tatkala kubuka mataku tak kulihat apapun kecuali lautan yang berselimutkan halimun. Aku berjalan ke arah batu karang...tak kulihat apapun hanya gumpalan asap dupa yang berpilin ke arah surga.
Saturday, September 13, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment